catatan polem | Ferdian A. Majni
Malam begitu pekat,
kita masih melekat dalam
perangkat-perangkat perang
kita masih ingat hajatan besar untuk anak-anaknya
menyeberang selat sunda
merangkak di samudera hindia
lalu kau bungkam dia dengan timah panas
apa kau sudah puas, mendengar cacian di gerbang
perbatasan
masih ingin melanjutkan cerita kita
hari-hari indah itu berwarna merah di kelender mu
masih ingat pak
tua yang pulang demi cucu-cucunya
lalu kau abaikan dia di ujung batu nisan
maka negerimu semakin serakah saja
seperti langit malam itu tatkala aku menuliskan pesan
cepat pulang, negeri-nya tak aman bagi kita
Banda Aceh, 4 Januari 2012
0 komentar:
Posting Komentar