Kau mengantung di langit malam
kutemukan bait demi bait yang jalang
untuk sejuta puja padaNya
keteduhan biasmu terasa hangat
menyentuh tiap ranting kalbuku
semilir angin nakal meliuk-liuk
dalam belahan tubuhku
Sahutan jeritan jangkrik bertakjub
meretas di balik belukar
malam yang sangat romantis
untuk berpacu mengejar cinta
namun aku hanyalah ziarah yang berwatas
dengan seribu luka yang tak bertuah
ingin sejenak kupejamkan matai ini
meninggalkan matahari yang angkuh
dan memeluk bulan yang mengoda
Banda Aceh, 18 Februari 2011
0 komentar:
Posting Komentar