Aku terusik lagi dengan tingkah penguasa
yang membunuh jiwaku bertubi-tubi
aku takluk lagi dengan tipu penguasa
yang menindas ragaku berpuing-puing
aku makin terperosok dalam jurang tajam
memagutku diam lidah yang kelu
untukmu kuasah luka yang tak pernah sembuh
kuniscayakan tanpa sebab yang harus diperdebatkan
Banda Aceh, 22 Februari 2011
(Dimuat di Harian Aceh Edisi Minggu, 8 Mei 2011)
0 komentar:
Posting Komentar