Malam larut, aku berpetualang dengan hati
bersama si butut dari Jakarta ke Jakarta
para jalang melambai tangan
berjejer dari istana ke istana
merenggut nyawaku dalam kenistaan
jangan kau sesali malam itu
karena hidup menjelma tunggal di sana
tak kenal usia, cinta pun terjalin
karena hidup bukan untuk malam itu saja
(Jakarta, 14 November 2010)
(Dimuat di Harian Aceh Edisi Minggu, 6 Maret 2011)
0 komentar:
Posting Komentar