Catatan Polem | Ferdian A. Majni
malam begitu pekat,
mata-mata liar itu menerawang dari balik awan Desember
menjelang purnama terakhir yang terbenam di wajahmu
membuncah kegetiran tatkala bermuara pada kematian
lalu airmata-airmata lindap kembali galau
sungguh ini sajak-sajak yang menyayat hati. Bila suatu hari surat-surat rindu sudah tak sampai ke rumah kita. Tak ada lagi kabar dari sang perantau; aku sedang merangkai jembatan rapuh untuk perdamaian Aceh.
anganku sedang menjemput bayang-bayang pelita di balik keremangan jelaga, sketsa negeriku yang lupa kujejaki. Terasing jiwa-jiwa kita dalam perjalanan pongah. Menjeritkan asa yang mulai jengah. Aku ingin pulang pada kelamin ibu.
Banda Aceh, 7 Januari 2012
0 komentar:
Posting Komentar