Ribuan noda pernah tergores
namun tekadku masih membara
menjilati negeriku yang penuh dusta
ku jeritkan pedih yang terjerat penguasa
mengarak seribu janji yang tak terarah
hanya gundah yang tersayat luka
mengais luka pada duka lama
mengurai kebahagian
yang tak pernah singgah dalam hidupku
tak ada asa yang menyeruak
tak ada batin yang melengking
hanya gelap yang tersisa jadi prasasti
aku tertatih pada ujung jalan
terasing dalam keramaian
(Banda Aceh, 9 Februari 2011)
(Dimuat di Harian Serambi Indonesia Edisi Minggu, 13 Februari 2011)
0 komentar:
Posting Komentar