//papa memang harus begini Sering bikin sakit hati//
//papa gak pulang beibeh//
//papa gak bawa uang beibeh//
Lirik lagu ini menghentak di atas panggung. Berjudul Papa Rock N
Roll dari The Dance Company memikat penonton mengikuti alunan lirik tersebut.
Suasana sontak menjadi riuh oleh tepuk tangan penonton menyambut
penampilan grup band Yafi and Friends. Ketika bernyanyi, sesekali sang vokalis
menghampiri drummer yang berada di belakangnya. Namun dari arah penonton, hanya
tangan drummer yang memegang stik menghujam simbal drum dengan keras. “It’s Yafi,” teriak sang
vokalis.
Band yang sedang perform itu bernama Yafi and Friends. Kecekatan
sang drummer dalam menabuh drum menjadi pusat perhatian penonton. Ia bernama
lengkap Muhammad Yafi.
Yafi lahir di Banda Aceh. Tepatnya pada tanggal 28 Februari 2008
lalu. Bocah empat tahun ini kerap membuat penonton berdecak kagum. Tak hanya di
atas panggung saja, di belakang panggung pun belasan remaja cewek rela antri
dan mengerumuni Yafi untuk mengajak foto bareng. Tak ayal diantaranya mencubit
pipi Yafi dengan gemes.
“Anaknya berbakat dan lucu banget, pengen aja
nyubit pipinya,” ujar
salah satu mahasiswi Unsyiah, Putri yang ikut menonton konser tersebut.
Kegemaran Yafi menabuh drum ini berawal dari usianya di bilangan tiga
tahun. Saat itu, ia melihat ayahnya Novrizal, sang drummer MD Band kerap menabuh band di
depannya. MD Band adalah salah satu band specialis couver lagu-lagu dari
kelompok band ternama Jamrud.
Novrizal merupakan drummer senior di blantika musik Aceh. Sejak
itu lah Yafi selalu merengek meminta satu set drum band untuk dimainkan oleh
tangan mungilnya. Permintaan tersebut membuat pasangan Nofrizal dan Yelly harus
berpikir ulang untuk mengabulkan permintaan anaknya.
“Usianya saja masih tiga tahun, tubuhnya juga kecil, masih takut
juga untuk mengabulkan permintaannya,” sebut Yelly.
Selain faktor tersebut, Yelly juga menceritakan bahwa saat
mengandung Yafi dulu, ia acapkali mendatangi suaminya yang sedang perfom.
“Waktu hamil Yafi, saya sering ikut suami ketika konser. Apalagi
ketika usia kandungan saya mencapai tujuh bulan. Saya sering merasakan
hentakkan kaki Yafi yang beriringan dengan tabuhan drum ayahnya,” kenang Yelly.
Keinginan Yafi itu tak dapat dibendung. Dimana pun berada, tangan
Yafi selalu aktif dan acapkali memukul apapun benda dihadapannya. Bakatnya
semakin terlihat.
“Apalagi ketika ia memukul simbal yang saling bersentuhan
dan menghasilkan suara groove yang lebih solid karena kecepatan dan
kekuatan kaki yang sudah kuat,” celoteh Yelly.
Pada akhir 2010, pasangan Nofrizal dan Yelly memutuskan untuk
membeli drum set ke Medan. Setelah itu, Yafi saban hari menghabiskan waktu
belajar menabuh drum dengan ayahnya.
Bakat Yafi tidak sia-sia. Bocah empat tahun ini mulai dikenal
banyak orang setelah sukses masuk 20 besar Baby Star Indonesia Contest, dari
ribuan peserta yang mendaftar di wilayah Sumatera. Kepiawaiannya menabuh drum,
membuat Yafi tembus di 6 besar dan menjadi juara wilayah Sumatera serta
berhak tampil di panggung utama di Jakarta.
Diajak Main Film
Pada Desember 2011 tepatnya saat perayaan hari ibu, Yafi tampil di
Gedung DDC Jakarta. Di gedung tersebut pula lah audisi Indonesia Idol digelar.
“Penampilan Yafi sungguh mengesankan para penonton,” ujar Yelly.
Penampilannya yang memukau serta tampilannya yang unik dengan
rambut lurus tergerai panjang ke belakang, membuat sejumlah sutradara film di
Jakarta menawarkan Yafi untuk bermain film.
“iya, Yafi diajak main film. Tapi Yafi gak mau,” celoteh Yafi yang
sembari berlarian ketika saya langsung bertanya padanya.
Di Banda Aceh, Yafi juga kerap manggung sebagai drummer bersama
bandnya “Yafi and Friends”. Seperti misalnya di ajang galang dana peduli Tangse
di Putroe Phang, live musik di Seutui cafee dan di festival ladies
play di museum
tsunami sebagai guest star.
Untuk urusan selera lagu, akhir-akhir ini Yafi lebih menggemari
musik beraliran rock untuk menemani pukulan drumnya. Seperti lagu dari band The
Dance Company dan
lirik lagu band mancanegara Muise serta Linkin Park.
Tak hanya aliran rock, untuk urusan lagu slowrock Yafi lebih
menggemari lagu-lagu dari band Armada. Seperti lagu berjudul pemilik hati,
cinta itu buta dan hampa hatiku.
Memberikan akses menyalurkan bakat pada anaknya sebagai musisi
tidak membuat Yelly lupa pendidikan untuk Yafi. Sebagai orang tua, ia masih
memprioritaskan pendidikan yang utama bagi anak tunggal itu.
“Pendidikan yang paling utama. Yafi pernah masuk PAUD, tapi
beberapa hari kemudian tidak mau pergi lagi,” ujar Yelly.
Selain berbakat menabuh drum, Yafi juga lihai bermain bola dan
setiap sore ia pasti mengajak kakeknya untuk bermain bola. Ia kerap mengajak
kakeknya bermain bola.
Sementara untuk malam hari, bocah penabuh drum ini sering membaca
Alquran. “Yafi udah bisa ngaji Iqra,” sebutnya kegirangan.
Yelly sebagai ibunda dari Yafi mengajak orang tua lainnya agar
mendukung bakat-bakat yang dimiliki seseorang anak sejak dini.
“Selain memikirkan pendidikannya ke depan, sebagai orangtua kita
juga harus mendukung bakat-bakat anak kita. Sayang kalau dipendam,” tutur Yelly
sembari mengendong Yafi yang meloncat ke arahnya.[]
0 komentar:
Posting Komentar